Cari Blog Ini

Sabtu, 15 Januari 2011

Moonzher, Gap antara SMA dan Universitas

jujur saya merasa malu jika ada yg bilang bahwa moonzher adalah sekolah yg bagus dari segi akademis. apa parameter suatu SMA bisa dikatakan bagus? Nilai UN? dengan contekan nilai bisa melejit. atau mereka yg belajar sendiri?

piala yg didapatkan? apakah sekolah memiliki kontribusi yg cukup dalam pembinaannya. apakah pembinaan olimpiade dan ekskul lainnya merupakan kontribusi yg signifikan dalam sekolah?

ataukah seberapa banyak lulusan yg masuk perguruan negri ternama? tujuan sekolah hanyalah sampai UN saja, tidak ada pembinaan khusus u/ tes perguruan tinggi.

SMA yg bagus adalah sekolah yg memberikan modal bagi siswanya dalam melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Modal itu merupakan konsep dasar dalam tiap pelajarannya.KONSEP DASAR adalah ilmu yg seharusnya didapatkan di SMA. hal yg terjadi, hanyalah guru melemparkan rumus dan hal2 praktis bukannya membahas hal paling dasar yaitu konsep awal mula dan fenomena sehingga dapat dirumuskan sehingga kita dapat learnig by thinking. dengan sedikit logika, rumus dapat ditemukan tanpa harus menghapal. Cara mengajar para guru SMA pada saat ini terlalu terfokus pada UN, selesaikan masalah dengan cepat yg penting soal selesai. ada seorang guru yg berkoar bahwa ia mengajarkan konsep, tetapi malah ia menjelaskan prakteknya saja.atau si guru menyuruh siswa yg membaca sendiri dan menerangkan ke teman2nya secara bergiliran, padahal cara ini menyebabkan si siswa akan membual apa yg ada di buku tanpa ada inti pelajaran yg masuk ke otak, hanya "membodohi" si guru agar ia dapat nilai dan semua selesai karena tidak ada fasilitas bertanya kepada guru sebelum ia maju. ada pula guru yg konservatif dan merasa dirinya benar walaupun ada buku yg menjelaskan sesuatu yg berbeda, tidak ada pikiran terbuka untuk berdiskusi dan meluruskan pendapat yg berbeda.Yang paling bermasalah apabila si guru hanya menjelaskan sama persis seperti apa yg ada di buku sehingga ada atau tidak ada guru sama saja.

Ketika kuliah, terutama di TPB ITB akan terlihat (secara umum) mana sekolah yg bagus dan yg tidak. Tujuan TPB sendiri adalah menyetarakan kemampuan dasar dan konsep dasar yg didapat dari Sekolah yg berbeda2. ITB menyadari, basic concept yg didapat tiap sekolah berbeda2, sehingga perlu penyetaraan seperti sistem "college" di luar negeri sehingga diharapkan konsep yg didapatkan berada pd level yg sama. Pada saat ini, konsep dasar anak dari moonzher pada umumnya akan terlihat pada level bawah. buruknya nilai akibat dari shock karena banyak konsep yg belum didapatkan. misalnya pd saat SMA terbiasa mengerjakan soal asal hajar saja dg rumus yg banyak, tanpa meninjau syarat penggunaan rumus tersebut.atau misalnya pd saat sma hanya mempelajari materi UN saja, sehingga soal typical UN bisa dikerjakan namun dasar dari konsep itu belum didapatkan sehingga lebih banyak materi yg harus dipelajari.soal2 yg ada di TPB kebanyakan adalah soal yg menguji konsep dan sejauh mana kita mengerti tentang suatu permasalahan. Dibandingkan secara umum dengan lulusan sekolah yg benar2 bagus, kualitas lulusan mzr masih pada strata rendahan.

Mungkin benar apa kata beberapa dosen yg mengeluhkan tentang sistem pengajaran di SMA, banyak guru yg sebenarnya juga belum mengerti sepenuhnya tentang suatu materi, sehingga pada akhirnya penjelasan kepada murid kurang mumpuni, pada ujungnya si murid mengalami kesulitan belajar di universitasnya. Yang saya lihat pada saat ini, Guru terlalu dibebani oleh banya tetek bengek administrasi RSBI lah, ISO lah, yg membebani guru sehingga TUGAS UTAMA guru terlupakan. tetek bengek itu berhasil menghipnotis orang tua calon siswa yg berpikiran sempit agar memasukan anak nya ke sekolah ini tanpa ada konsiderasi lainnya. Guru juga di bebani dengan pelajaran berbahasa Inggris supaya bisa mengajar bilingual di kelas. secara kasarnya, wong ngajar dlm bahasa Indonesia aja susah dimengerti, apalagi dengan bahasa Inggris? Sekolah memang kekurangan ahli di bidangnya masing2!

Sekolahpun berusaha bersolek dg membuat siswa nya sibuk dengan jam belajar yg lama dan materi yg padat namun minus konsep karena hanya dibahas dipermukaan saja saking banyak nya materi yg ada. Tugas yg banyak dan menumpuk juga bukan solusi memperbaiki kualitas dari lulusan, Kuantitas telah melebihi kualitas. pada akhirnya hanya lelah yg didapat siswa. mungkin mengerjakan ulangan SMA bukanlah hal yg terlalu berat, namun pada saat kuliah semua akan terasa sangat berat dan menyiksa.

Janganlah mencoba membandingkan mzr dg SMA seperti SMA 8 jkt, SMA 3 bdg atau SMA 81. terlalu jauh kasta kita dari mereka.janganlah melihat kebawah, karena membuat kita akan sombong tak berdasar. ibarat orang kaya, kita cuma orang kaya di kampung. Janganlah bangga karena 'nebeng' Si pemenang olimpiade Kimia, Fisika, Paskibraka, atau Bahasa Inggris. karena mereka berusaha sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar